Sains menyusul di hapus


Selain Bahasa Inggris yang akan dihapus sebagai wujud perbaikan kurikulum pendidikan, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Musliar Kasim MS, mengatakan, jika rencana pemerintah juga akan menghilangkan Sains dari mata pelajaran sekolah dasar.
Menurut dia, dengan kurikulum pendidikan sekarang ini, siswa-siswa sekolah dasar kurang memiliki kesempatan untuk sosialisasi, sehingga para siswa kurang memahami soft skill terkait nilai-nilai budaya masyarakat tempatnya bernaung.
"Tidak saja SD, bahkan SLTA dan perguruan tinggi belum memiliki soft skill yang memadai," ungkap Musliar di Kantor Wakil Presiden, Jl Veteran III, Jakarta, melansir Merdeka.
Namun tak berarti hilang sama sekalii, pelajaran Sains akan di interigasikan dalam Bahasa Indonesia. "Tidak tertulis IPA dan IPS dalam kurikulum nanti, tapi terintegrasi dengan pelajaran yang ada. Misalnya dalam Bahasa Indonesia selalu diajarkan 'ini Budi', di dalamnya kita memasukkan unsur alam sehingga mereka bisa observasi, tanyakan, presentasi kan dan ini lebih menarik," tandasnya.

Melalui cara ini, dia memperkirakan dapat memenuhi standar kompetensi kelulusan berupa attitude atau hasil yang didapat, skill atau ketrampilan dan knowledge yang disingkat ASK. Standar itu diterapkan di seluruh tingkat pendidikan mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.